Vertical Rescue di UMS
Liburan
telah menghampiri, waktu yang sudah kunanti- nanti telah tiba juga. Sebagai anak
daerah saya sangat menantikan kedatangan waktu ini, di mana terlepas dari pagar- pagar yang membatasi diri untuk
bersenang- senang. Waktunya untuk berpetualang! Kebetulan sekali, Marsipala
juga mendapat kabar akan diadain WORKSHOP NASIONAL
& SERTIFIKASI VERTICAL RESCUE di UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
tanggal 21 s.d. 23 Desember 2014. Nah dari situlah perjalanan ini dimulai.
19
desember 2014, sebut saja M-201308 & M-201310 bersiap-siap untuk
keberangkatan kereta SENJA UTAMA SOLO menuju ke Stasiun Solo balapan. Sebelum
keberangkatan, hujan terus menghampiri kota Jakarta yang kian menggoyahkan hati
untuk membatalkan perjalanan ini yang awalnya sudah dibuat sedih oleh harga
tiket kereta yang berkisar Rp 300.000 menuju ke Stasiun Solo balapan tersebut.
Ya berhubung high season yasudahlah. Tapi
semua itu hanya tantangan kecil. Wkwkwk Anak muda tetap melanjutkan perjalanan.
Tepatnya pukul 22:10 WIB kereta Senja Utama Solo mulai berangkat dari Stasiun
Pasar Senen, meskipun hujan deras terus mengguyur dan kilat-kilat terkadang
menjilat langit-langit. Kereta tetap berjalan sesuai waktunya, waktu tempuh 10
jam.
Di dalam kereta, tempat duduk ambo luas
banget, engga ada 1 pun yang duduk di samping ama depan ambo. Jadi lega banget posisi duduknya.Tau
lah kalau duduk di dalam kereta 10 jam itu rasanya gmna. Hahahhaha. Pukul 23:25
WIB ambo hendak makan sedikit ngisi
perut yang kosong. Habis itu tidur, pikiran uda engga sabar cepat-cepat sampai
lokasi.
Pukul 08:21 WIB kereta tiba di Stasiun Solo balapan. Kota Solo tampak
cerah di tanggal 20 Desember 2014 itu. Dari stasiun saya langsung naik Batik
Trans Solo menuju ke Malimpa UMS. Waktu tempuhnya berkisar 15 menit dari
Stasiun Solo balapan. Sesampai di UMS ambo
langsung bertamu ke Malimpa. Dan itulah sedikit tentang Malimpa UMS, dan
sekarang kita lanjut lagi ke perjalanan kita. Satu malam kita nginap Malimpa
UMS.
Esoknya acara dimulai tepatnya tanggal 21 Desember 2014. Hari pertama kita diperkenalkan dengan
alat-alat Vertical Rescue, bagaimana penggunaannya, bagaimana kita menghadapi
situasi dan kondisi di lapangan, system-sistem
rescue yang baik di lapangan. Jadi sekilas teori yang di sampai oleh
instruktur acara. Dan kita menyaksikan beberapa cuplikan video Kang TediIxdiana yang sudah sangat berpengalaman di bagian ini. Masih banyak lagi
alat-alatnya, ini hanya sekilas satu gambar. Lalu sesi perkenalan dan cuplikan
video pun berakhir.
Senja
mulai menghampiri dan waktunya kita berangkat ke Basecamp Gunung Gamping.
Sesampai di Gunung Gamping semua peserta pada capek dan lelah, begitu pula ambo. Perjalanan ke Gunung Gamping
memakan waktu 90 menit. Hari pun sudah gelap dengan makan malam sudah
disediakan oleh panitia. Setelah usai makan malam, kami hendak mengganti
pakaian tidur dan beristirahat di rumah
yang disediakan.
Hari kedua acara, aktifitas lebih seru dan
memacu adrenaline. Sebelumnya berangkat ke lapangan kita sarapan pagi dulu. Biar siap untuk
beraksi latihan rescue-nya. Hahahha.
Dan pagi-pagi kita sudah harus mendaki gunung sebelum kita mencapai sisi tebing
dari Gunung Gamping ini. Sesampai di Tebing Gamping kita mulai simulasi latihan
dasarnya. Karena jumlah peserta 71 orang. Maka semua dibagi 6 kelompok. Dan
ambo masuk ke kelompok 3. Pertama-pertama instruktur memulai kegiatan dengan
doa bersama terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah usai doa bersama, kelompok 3 latihan
simulasi menaikkan / menurunkan korban dengan sistem hauling / lowering. Jadi
sebelum menaikkan / menurunkan korban kita harus pasang safety pada rescuers dulu, biar kita sendiri juga
selamat. Semua simpul, alat-alat besih arus di posisi yang benar. Kalau salah
ya bisa celaka. Dan Beginilah gambarannya :
Latihan tersebut sedikit menguraskan tenaga
dan harus konsentrasi penuh terhadap situasi. Lalu latihan selanjutnya ialah
penjangkauan korban dengan leading / perintisan. Latihan ini butuh tenaga
ekstra, karena sebelumnya saya sering latihan fisik di Marsipala, jadi leading
terasa sedikit ringan dari pada yang engga latihan. Hehehhe. Jadi sebelum
manjat kita harus pakai safety seat
dulu / biasa disebut harness seat dan simpul tali yang benar agar tidak terjadi
kecelakaan penyelamatan. Begin ini gambaran leading nya :
Ingat!! Pemasangannya harus diperhatiin loh,
kalau mau selamat. Hehehhe. Yah, hujan mengguyur di tengah-tengah latihan leading kami, alhasil tetap dilanjutkan,
karena dalam mengevakuasi korban tidak mengenal cuaca. Jadi kita harus tetap
berjuang dalam kondisi dan situasi apapun. Meski pemanjatan lebih berat karena
permukaan tebing menjadi licin akibat hujan, kita tetap berhati-hati dalam
mengambil pegangan dan pijakan di permukaan tebing.
Setelah usaha keras dikerahkan akhirnya
latihan leading selesai kami lalui.
Dan beberapa waktu, hujan tampak redadan kami pun terasa lelah fisik. Suasana
dan pemandangan tebing Gamping menarik hati kami untuk berfoto-foto sedikit.
Dan akhirnya kami mencuri 2 sampai 3 gambar untuk jadi kenangan di kemudian
hari. Nah begini nih gambarnya
Marsipala & Mega |
Kiri, pak Nyoman (Kopasus), Edi ( Mega), Pak Ketut, Tri |
Kami belajar untuk tetap kuat dalam mengevakuasi korban |
Foto seluruh peserta vertical rescue beserta instrukturnya |
Hari sudah sore dan kami semua mendapat
instruksi untuk kembali ke Basecamp Gunung Gamping. Setiba di Basecamp kami
disediakan makan malam dan usai makan malam waktunya kami istirahat. Hari
terakhir acara Workshop Nasional & Sertifikasi Vertical Rescue, hal yang
sama sebelum berangkat lagi ke Tebing Gamping, kita sarapan pagi dulu. Setiba
di Tebing Gamping pelajaran baru kami terima, yaitu kami belajar cara
menyebrangkan korban dari 1 lokasi ke lokasi lain yang lebih aman. Suspension lah sebutan untuk menyebrangkan
korban. Dan masih banyak lagi pembelajaran-pembelajaran yang saya dapatkan
dalam vertical rescue kali ini.
Akhirnya pulanglah kami ke Malimpa UMS untuk persiapan ke rumah kita
masing-masing.
Pertemuan kali ini tersimpan banyak
kenangan-kenangan. Sebelum saya kembali ke Jakarta, sebuah kopi hangat menemani
pagi yang cerah pada tanggal 24 Desember 2014. Inilah akhir cerita dan sampai
jumpa lagi di perjalanan lain. Salam Marsipala Jaya!!!!
Cerita oleh M201308
Education is everyday and everywhere, the only thing you have to pay is attention
Komentar
Posting Komentar