OPSIH part 2
Minggu, 7 Juni 2015
Kebangun jam 07.00 WIB, langsung beres2…menuju dapur
sarapan Dunkin Donut, ngopi segelas dan pamitan mau cabut Opsih..Sekitar 07.25
start jalan dari barrak. Gw jalan sendiri karena lagi asyik
sendiri.hahahahaha…Selama perjalanan ketemu bermacam-macam jenis pendaki, mulai
yang nenteng-nenteng tenda, ada yang nenteng plastik, ada yang pakai tas
sekolahan, lucu-lucu deh penampilan dan style suka2nya yang menurut gw sih
boleh2 aja asalkan safety prosedur.. Dari pos ke pos gw ngintip2 target sampah
yang mau dikumpulkan.. Perjalanan sekitar 4jam akhirnya sampai juga di Pos
Kandang Badak..
Astafirulloh ramai sekali (lebayyy) pendaki yang mendirikan tenda disini, ditambah lagi ada pedagang yang mencari nafkah…Gw langsung menuju mata air untuk cek kondisi airnya gimana, dan isi air minum..airnya tak sejernih dulu,, gw bingung kok ada antrian di bangunan persis di samping mata air…Gw liat2 eh rupanya para pendaki ngantri buat ke toilet… WTF brooo di gunung ada toilet!!!!Gw pribadi merasa sedih kenapa sih gunung2 makin difasilitasi sesuatu yang kurang baik menurut gw, karena hal ini akan menimbulkan semakin banyak nya orang yang ke gunung, dan otomatis sampahnya pun semakin menggunung…Gw bukannya menuduh para pendaki yang membuang sampah sembarangan ya..tapi itu lah kenyataan yang terjadi, sampah2 berserakan dimana2, hal ini menunjukkan bahwa KURANGNYA KESADARAN akan kehidupan yang bersih..
Ada slogan . “Gunung Bukan Tempat Sampah”Gw sangat setuju dengan slogan tersebut…Mari kita sama2 menjaga kebersihan gunung, anggap gunung itu rumah kita sendiri, marah gak kalau rumah lu disampah2in sama orang lain???!!! Maaf broo jadi kebawa emosi..hahahahaha.. Bingung juga mau marah ke siapa, mau ngoceh ke siapa, ya udah langsung aja gw mampir ke tenda anak IPB. Disana disuguhi kopi, snack, dsb…Stelah rileks lagi,, gw langsung keluarin karung sampah dan mungut2in sampah disana bagaikan petugas kebersihan berkostum kuning..Gpp lah yang penting rumah gw bersih. Sambil mungutin sampah, gw titip pesan ke rekan2 yang sedang camp. “TOLONG SAMPAH NYA DIBAWA TURUN YA, KALAU GAK SANGGUP BAWA TURUN YA UDAH KARUNGIN AJA TARUH DISAMPING JALUR”. Gw pikir banyak oknum yang tidak mau bawa sampah turun mungkin karena merasa jijik/kotor bila bawa sampah. Ya setidaknya sampah2 dirapihkan dan dijadikan satu dalam karung kalau tak sanggup membawanya turun..Masih banyak kok orang yang peduli akan kebersihan gunung,, gw cuma bisa berdoa supaya mereka semua cepat sadar dan tobat.hahahahaha..
Prinsip gw, gw bakal lakuin semaksimal gw bisa. Mungkin karena kasian melihat gw sendirian mungut sampah, ada beberepa rekan pendaki juga yang ikut mngut2 sampah. Langsung saja sampah gw iket perkarung dan susun rapi di jalur karena ntar anak2 Opsih yang bertugas membawa turun sampah2 ini…Ceritanya kita bagi tugas gitu broo,, ada yang ngarung2in sampah, ada yang bawa sampahnya turun…hal ini supaya tidak buang2 waktu…Anak2 Opsih tiba, mereka langsung iket sampah ke carrier nya dan otomatis menambah kegantengan 10-25%. Ya setidaknya yang tersisa tinggal sampah2 kecil yang sangat PR untuk mungutnya, lain kali opsih bawa sapu lidi biar gampang.hahahahaha..Mudah2an aja para pendaki sadar gunung itu indah tanpa sampah..
Astafirulloh ramai sekali (lebayyy) pendaki yang mendirikan tenda disini, ditambah lagi ada pedagang yang mencari nafkah…Gw langsung menuju mata air untuk cek kondisi airnya gimana, dan isi air minum..airnya tak sejernih dulu,, gw bingung kok ada antrian di bangunan persis di samping mata air…Gw liat2 eh rupanya para pendaki ngantri buat ke toilet… WTF brooo di gunung ada toilet!!!!Gw pribadi merasa sedih kenapa sih gunung2 makin difasilitasi sesuatu yang kurang baik menurut gw, karena hal ini akan menimbulkan semakin banyak nya orang yang ke gunung, dan otomatis sampahnya pun semakin menggunung…Gw bukannya menuduh para pendaki yang membuang sampah sembarangan ya..tapi itu lah kenyataan yang terjadi, sampah2 berserakan dimana2, hal ini menunjukkan bahwa KURANGNYA KESADARAN akan kehidupan yang bersih..
Ada slogan . “Gunung Bukan Tempat Sampah”Gw sangat setuju dengan slogan tersebut…Mari kita sama2 menjaga kebersihan gunung, anggap gunung itu rumah kita sendiri, marah gak kalau rumah lu disampah2in sama orang lain???!!! Maaf broo jadi kebawa emosi..hahahahaha.. Bingung juga mau marah ke siapa, mau ngoceh ke siapa, ya udah langsung aja gw mampir ke tenda anak IPB. Disana disuguhi kopi, snack, dsb…Stelah rileks lagi,, gw langsung keluarin karung sampah dan mungut2in sampah disana bagaikan petugas kebersihan berkostum kuning..Gpp lah yang penting rumah gw bersih. Sambil mungutin sampah, gw titip pesan ke rekan2 yang sedang camp. “TOLONG SAMPAH NYA DIBAWA TURUN YA, KALAU GAK SANGGUP BAWA TURUN YA UDAH KARUNGIN AJA TARUH DISAMPING JALUR”. Gw pikir banyak oknum yang tidak mau bawa sampah turun mungkin karena merasa jijik/kotor bila bawa sampah. Ya setidaknya sampah2 dirapihkan dan dijadikan satu dalam karung kalau tak sanggup membawanya turun..Masih banyak kok orang yang peduli akan kebersihan gunung,, gw cuma bisa berdoa supaya mereka semua cepat sadar dan tobat.hahahahaha..
Prinsip gw, gw bakal lakuin semaksimal gw bisa. Mungkin karena kasian melihat gw sendirian mungut sampah, ada beberepa rekan pendaki juga yang ikut mngut2 sampah. Langsung saja sampah gw iket perkarung dan susun rapi di jalur karena ntar anak2 Opsih yang bertugas membawa turun sampah2 ini…Ceritanya kita bagi tugas gitu broo,, ada yang ngarung2in sampah, ada yang bawa sampahnya turun…hal ini supaya tidak buang2 waktu…Anak2 Opsih tiba, mereka langsung iket sampah ke carrier nya dan otomatis menambah kegantengan 10-25%. Ya setidaknya yang tersisa tinggal sampah2 kecil yang sangat PR untuk mungutnya, lain kali opsih bawa sapu lidi biar gampang.hahahahaha..Mudah2an aja para pendaki sadar gunung itu indah tanpa sampah..
Tepat pukul 14.50 gw putuskan untuk turun menuju Pos
Payangcangan (simpang air terjun Cibeureum). Disana Bang Bagus alias “Boang”
udah nungguin gw. Kita janjian ketemu disana untuk mungutin sampah lagi dan
standby disana untuk membantu para pendaki yang membutuhkan bantuan. Sekitar
jam 16.35 gw tiba disana dan disambut oleh Bang Boang. Santai2 dulu, ngopi,
nyemil Lemonia.. Tanpa menunggu komando, kami berdua langsung mungut2in sampah
lagi…Astajim ada kolor bekas, sarung tangan, kaos kaki, dsb kami temui di
sekitar pos. Langsung masukin ke karung. Sampah yang paling banyak ditemui
adalah PUNTUNG ROKOK, BUNGKUS PERMEN, BOTOL MINUM, BUNGKUS SNACK, dll.
Kami himbau lagi kepada seluruh rekan pendaki, seberapa berat sih punting rokok?berat banget ya sampe harus buang sembarangan?Tolong sampah2 non organik dibawa turun, kalau gak sanggup ya dirapihkan aja jadi satu dalam trash bag kek, karung kek. Semakin sore samakin banyak pendaki yang berbondong-bondong turun.. Ada yang langsung bablas turun, ada juga yang mampir ke pos untuk istirahat sejenak, ngopi2 santai2. Ada juga yang kelelahan dan memutuskan untuk camp lagi disini. Ada yang jalan pincang pincang dipapah temennya, ada yang bawa 2 carrier depan belakang, ada juga yang masih sehat bugar. Ada yang ganteng nenteng karung sampah, ada juga yang lemes2 muka suram penuh penyesalan.hahahahaha..
Kami himbau lagi kepada seluruh rekan pendaki, seberapa berat sih punting rokok?berat banget ya sampe harus buang sembarangan?Tolong sampah2 non organik dibawa turun, kalau gak sanggup ya dirapihkan aja jadi satu dalam trash bag kek, karung kek. Semakin sore samakin banyak pendaki yang berbondong-bondong turun.. Ada yang langsung bablas turun, ada juga yang mampir ke pos untuk istirahat sejenak, ngopi2 santai2. Ada juga yang kelelahan dan memutuskan untuk camp lagi disini. Ada yang jalan pincang pincang dipapah temennya, ada yang bawa 2 carrier depan belakang, ada juga yang masih sehat bugar. Ada yang ganteng nenteng karung sampah, ada juga yang lemes2 muka suram penuh penyesalan.hahahahaha..
Lagi asyik2 mungutin sampah, eh tiba2 ada seorang
pendaki yang jatuh…Gedubrakkkkkkkk…semua heboh dan gw langsung lari menuju
TKP…Syukur doi gak kenapa2,, doi kepeleset broo.. Langsung saja kita amankan ke
pos. Setelah ditanya2 ternyata doi kelelahan sehingga lemes gak bisa control
badan nya yang lumayan besar, prediksi gw sekitar 100 KGan. Anak2 memanggilnya
si Gendut. Tim mereka pun masak2 dan ada yang istirahat juga… Gw sm Bang Boang
memutuskan untuk mengawal tim ini sampai ke bawah karena kami takut trjadi apa2
dengan si doi. Beberapa pendaki yang turun langsung gw tanyain, masih banyak
gak dibelakang?gak ada yang sakit kan?Mereka jawabnya tinggal sedikit dan
semuanya sehat aman terkendali..
Puluhan tim Opsih pun melewati pos ini dan langsung
bablas turun karena mobil jemputan mereka telah standby di Cibodas…
Setelah tim ini makan malam dan istirahat, akhirnya
diputuskan untuk langsung bergegas turun mengingat waktu sudah larut malam dan
angin malam semakin menusuk..Sekitar jam 11 malam kami mulai turun melewati
jalur2 bebatuan keras yang siap melahap kaki..wkwkwkwkwk…Posisi nya gw sm Bang
Boang di belakang sambil mungutin sampah2 di jalur. Gw akui tim ini kompak,
dengan sabar mereka nungguin si “Gendut” yang jalan nya sangat pelan karena
udah lemes mungkin. Temennya dengan sabar menggandeng si gendut,, ciyeeee
mesrah amat tp sayangnya si cowo yang gandeng.hahahahahaha.
Sekitar satu jam perjalanan akhirnya kami tiba di
Pos Montana (pos pemeriksaan/awal pendakian via jalur Cibodas). Sampah kami
kumpulkan di tempat sampah yang telah disediakan tepatnya di samping toilet.
Kemudian lapor ke petugas jaga dan kami berdua langsung pamitan ke tim gendut,,
gas poll menuju barrak Green Ranger.. Tepat pukul 00.25 kami tiba di barrak dan
langsung bersih2, ganti pakaian…biasa sebelum tidur kami bercerita apa aja yang
terjadi dan evaluasi..Sungguh hari yang menyenangkan…Walaupun lelah tapi gw
puas bisa membantu teman2 sekalian, bisa ikut serta mungut2in sampah yang
jumlahnya gak seberapa, tapi gw yakin suatu saat nanti bila semua pendaki telah
sadar akan pentingnya kebersihan pasti semua jalur pendakian gunung akan bersih
dari sampah2.
Hampir subuh tapi lupa jam berapa akhirnya gw tidur
lagi…
Senin, 8 Juni 2015
Ntah bangun jam berapa, gw langsung beres2 lagi dan
langsung menuju gerobak gorengan Bang Udin lagi,,,hahahahaha…Ada yang kurang
bila pagi2 tak sarapan gorengan.. Santai2, cerita2, canda tawa tak terasa siang
pun tiba…Biasa dari dapur mamah teriak2,”ayo anak2 makan, disuruh makan aja
susah banget, heran gw”. Ok deh mah kita makan deh..Makan siang lauknya ayam
balado masakan mamah memang ajib gak ada duanya…sambelnya joss, ibarat kalau
orang kena hipotermia bisa langsung jerit2 kepanasan..hahahahaha…Selesai makan
langsung bikin ngopi lagi Caffucino aja deh biar kayak Bang Idhat..hahahahaha..
Dari kejauhan keliatan segerombolan anak2 nenteng2
kamera,, mereka menuju barrak dan langsung aja kenalan..Ternyata mereka anak
BSI yang sedang ngerjain tugas mata kuliahnya. Mereka mau wawancara mengenai
pendaki gunung. Mereka langsung wawancara ke Bang Idhat. Setelah panjang lebar,
mereka mau wawancara kita juga sebagai pendaki gunung dan minta pesan2 buat
pendaki lainnya.. Bingung juga mau ngemeng apaan, karena kami ini orang2 yang penuh
aksi bukan teori, jadi rada susah gitu buat nyusun kata2 yang indah…Ya udah
akhirnya gw cuma ingetin mengenai sampah, Bang Gilang ingetin masalah safety
prosedur dan sampah juga… Wawancara selesai dan mereka langsung pamit pulang ke
Bekasi..
Sudah waktunya bobo sore..hahahaha..gw tidur dulu
karena malam nya mau langsung pulang ke Jakarta.. Alarm harusnya bunyi jam
20.00,, eh baru jam setengah 8 alarm alami telah beraksi…”Rik makan
Rik!!!”teriak mamah tercinta dari dapur. “Iyah ma makan”. Ngantuk2 langsung
saja menuju dapur daripada diocehin lagi..hahahahahaha…Makan malam kali ini
nasi goreng ala mamah…untung mamah perhatian dan sambelnya dipisah jadi gak
terlalu pedes….Mamah orang nya memang sangat bawel dan sangat perhatian ke
anak2nya (kami disini semua sudah dianggap sebagai anaknya)…Gw sangat berterima
kasih kpd mamah yang dengan sabar mau ngurusin anak nya yang bandel ini…Gw cuma
bisa berdoa Ya Tuhan lindungi lah mamah dan Bang Idhat dari segala ancaman,
berikan mereka kesehatan dan rezeki yang berlimpah….amin
Kalau gak salah sekitar jam 9an malam gw langsung
cabut ke Jakarta.. Puji Tuhan sampai rumah dengan selamat tanpa kekurangan
apapun… Gw mohon maaf bila tulisan ini tak berkenan di hati saudara, maaf bila
kata2nya kacau berantakan, dan terima kasih juga buat yang menyempatkan diri
untuk membaca tulisan ini..GBU..
Sampai Jumpa lagi mamah, abang, dan rekan2 sekalian…
Salam jalur pendakian bersih tanpa sampah….MARSIPALA
JAYA!JAYA!!JAYA!!!
Komentar
Posting Komentar