Ekspedisi Rafting 17 s.d. 19 Juni 2015
Awal cerita
ini dimulai dari Koordinator Rafting Marsipala
tahun ini yang berwacana mengisi liburan dengan arung jeram di sungai-sungai
yang menantang di daerah Bogor s.d. Sukabumi, yakni Sungai Citarik, Sungai
Cicatih & Sungai Cimandiri. Nah mulailah crew-crew BPH Marsipala lainnya juga pada menyusun
kegiatan-kegiatan untuk mengisi liburan, usai tanggal 16 Juni 2015 pekan UAS
(Ujian Akhir Semester) Fakultas Teknik pun berakhir, terdaftar 4 BPH Marsipala
dan 1 ALB Marsipala yang akan menjalankan Ekspedisi Rafting kali ini. Jadi begitu selesai ujian kami pun mempersiapkan
perlengkapan Ekspedisi Rafting kali
ini, mulai dari manajemen perjalanan (rundown
kegiatan), konsumsi (makanan ringan, air
mineral, dll), transportasi (bahan bakar minyak, uang tol, uang angkot, dll),
logistik kegiatan (kapal rafting, pelampung,
helm, dayung, drybag, pompa, flipline,
dll) tentu juga tidak lupa bendera Kebanggaan Indonesia dan juga bendera
Kebanggaan Marsipala.
Semua crew bergerak cepat & sigap karena waktu yang
tersedia sampai hari pelaksanaan ekspedisi rafting
tinggal 1 hari, mobil pickup sudah
dipesan Koor rafting kita dari jauh” hari nah sisanya
perlengkapan pribadi kita, malam pun menghampiri dan kita pulang menyiapkan
perlengkapan pribadi kita skaligus menyimpan tenaga untuk Ekspedisi Rafting (crew kita Vriky menginap di rumah Ketum kita Eric Fernando, ya
rumah temen kita satu ini lumayan jauh dari meeting
point kita (Untar)). Ohya semua yang perlengkapan yang uda kita siapkan
tadi, sementara dititip di Pos Security
Untar 1 jadi ceritanya begitu mobil pickup
kita datang langsung kita angkut hahahha
Keesokan
hari nya 17 Juni, mobil pickup sudah standby di Untar pukul 05:30 WIB ya guna
menghindari kemacetan jadi kita berangkat lebih pagi dari orang-orang kantor
hahahha. Sebelum kita berangkat tidak lupa kita selfie is must #kekinian
& doa agar ekspedisi kali ini berjalan lancar dan selamat pergi dan pulang
– Aminnn. Okeyyy Let go to the Riverrr!!!
Awal perjalanan kita mengantar teman kita Vriky dan Renaldo ke stasiun
Pesing (Grogol) sekitar Pkl 06:15 WIB, berhubung tempat duduk mobil pickup yang hanya 3 ( 1 Driver kita Dwi
Chandra, 1 Kenet kita Om Ronny, 1 lagi sisipan si Tri). Dan sehabis dari
stasiun Pesing langsung kita cabut ke Ciawi (yang nantinya kita jemput crew kita vriky dan aldo di Ciawi).
Eksis Pake XIAOYIIII |
Pukul
07:33 WIB mobil pickup kita sampai di
pertigaan Ciawi seusai keluar dari Tol Ciawi sambil menunggu teman kita vriky
dan aldo yang naik kereta, kita bertiga memutuskan untuk mencari air mineral di
alfamart terdekat untuk pengarungan nanti. Tak terasa perut pun mulai lapar
sambil kita menunggu kedatangan teman kita Vriky dan Aldo. “Pucuk di cinta ulam
pun tiba” seusai membeli air mineral terlihatlah warteg di seberang Alfamart
dan mampirlah kita untuk makan. Selama makan tiba” terlihat Aldo dan Vriky
sampai di Alfamart, makanlah mereka juga dan waktu menunjukkan Pukul 09:35 WIB.
Usai mengisi perut kita pun melanjutkan perjalanan ke Rumah Kang Wahyu @Cikidang
atau bisa disebut Basecamp Paguyuban
Citarik.
Perjalanan yang jauh dan berliku-liku ini ditempuh hampir 3 jam, Pukul
12:49 WIB akhirnya kami tiba di rumah Kang Wahyu. Sesampai disana, Kang Wahyu
menyarankan untuk beristirahat dlu baru kita lanjut mengarung.
Pukul 13:54 WIB usai istirahat kita pun menuju Start Line Sungai Citarik. 1 jam pertama kita habiskan dengan
mempraktekkan materi-materi J-stroke,
C-stroke, Technic Up-stream, lalu belajar memposisikan kapal, menyebrangkan
kapal 45°, tidak lupa juga safety procedure yang paling penting.
Okey,
Here We Gooo!!!! Pukul 15:03 WIB kita
mulai mengarung. Jreng..Jreng…
Banyakj jeram yang kita lalui di Sungai Citarik, jeram pertama yang kami singgahi
diberi nama Jeram Roke Stone. Nama
jeram yang unik terdengar saat sampai ke jeram yang ketiga, jeram TVRI. “Ada
ceritanya di balik nama jeram itu,” tukas Kang Wahyu, lalu terdiam sejenak dan
memberikan waktu bagi kami untuk berteriak saat perahu menghantam jeram. “Dulu,
ada
jurnalis dari TVRI
tersangkut di jeram itu untuk beberapa lama, sehingga lahirlah nama ini.”
Perjalanan terus berlanjut, kapal karet yang kami kemudi seakan menggila. arus membawa kapal menabrak setiap batu yang ada, Renaldo sebagai kapten dan pemandu dengan tangkas menggeser perahu agar kembali ke jalur aliran sungai. Sesaat kemudian, terlihat jeram sulit dan dikenal sebagai Jeram Bali.
Kisahnya ada pemandu yang asli Bali, entah mengapa perahunya selalu terbalik di Jeram ini, kata Ashim kepada kami. Dengan cerita Jeram Bali itu, perjalanan kami hampir berakhir. Buih - buih air sungai seakan mengantar kami dengan tenang ke tempat pemberhentian. Arus deras mulai tenang dab bebatuan pun bersembunyi di dalam air. Perasaan puas dan seru pun diselingi gelak tawa kami megakhiri pengarungan jeram di Sungai Citarik.
Pukul 16.48 WIB kami tiba di Finish Line tempat mobil pickup menjemput kami. Dan perkenalkan ada Kang Sapri yang membawa mobil pickup kami ke tempat Finish Line. Kami segera bergegas mengangkut peralatan kami ke atas mobil pickup guna mempersingkat waktu. Dan pukul 17.20 WIB kami sampai di rumah Kang Wahyu untuk beristirahat, tidak lupa kami mengadakan evaluasi kegiatan agar kelak ke depan lebih baik dan baik lagi. Sekian untuk hari ini dan kita lanjutkan hari esoknya.
Tanggal
18 Juni 2015, Pukul 07:00 WIB kami bangun, suasana puasa sangat menyelimuti
daerah ini. Ya sebenarnya kami pukul 3 pagi sudah dibangunkan oleh suara bedug
yang bersemangat merayakan ibadah puasa, namun crew-crew kita tidak ada yang
berumat muslim maka tidur nya dilanjutkan sampai dengan 7 pagi. Hehhe. Pukul
07:00 WIB kami bersiap” skaligus sarapan, usai sarapan Pukul 08:00 WIB kami
menuju Start Line Sungai Cicatih
tepat di Start Riam Jeram, waktu
tempuh kami kurang lebih 2 jam. Pukul 10:10 WIB kami sampai di Start Riam
Jeram, persiapan pengarungan langsung kami lakukan, 30 menit kemudian kami siap
mengarung.
Terlihat
pada gambar kami selfie sejenak dan tidak
lupa doa sebelum pengarungan agar menyertai pengarungan kita dengan lancar dan
selamat. Let’s Roll !!!! Marsipala
Jaya!!! Jaya!!! Jaya !!!!!!
Pengarungan kali ini kami menargetkan 21 km sampai ke Finish, pengarungan kali ini kami
ditemani Kang Wahyu (Kapal Merah) dan Kang Sapri (Kapal Biru) dengan Pemandu
kapal Renaldo dan Vriky (Kapal Merah). Menuju jeram pertama, Kang Wahyu mengatakan
bahwa kami akan mengarungi 20 jeram lebih sejauh 21 km, yang akan kami tempuh
selama lebih kurang 4 jam. Tak lama kemudian Kang Sapri memberi aba” dayung
maju untuk melewati jeram pertama ini. Kami begitu bersemangat karena
jeram-jeram lebih menantang dan seru. Pengarungan dilanjutkan dan Tak terasa
waktu menunjukkan pukul 11:53 WIB Kang Wahyu menyarankan untuk menepi dan
beristirahat, Kang Wahyu dan Kang Sapri yang sedang berpuasa beristirahat di
atas sembari kami mempraktekkan materi membalikkan kapal, 1 jam lebih selesai
penguasaan materi , pengarungan dilanjutkan kembali dengan tenaga yang sudah
discharge hahahhaha.
Di tengah
pengarungan kapal biru kami mengalami kebocoran udara di bagian bawah, tekanan
air perlahan mendorong udara keluar dari kapal. “bocor bagian ini masih gapapa,
hanya saja jika kapal kena batu yang sedikit nongol saja kapal mudah
tersangkut” ucap Kang Sapri.
Pengarungan
tetap dilanjutkan sampai flat area,
kapal merah yang tepat dibelakang kami juga menepi dan membantu memompa kapal
biru. Dan pengarungan dilanjutkan sampai ke Finish
Line 13 km tepat dibawah jembatan, Diakibatkan kapal kita bocor, maka
pengarungan tidak bisa mencapai Finish
21 km. Pukul 14:02 WIB kami sampai di Finish
13 km setelah melewati jeram yang panjang. Beres-beres dengan cepat, usai
itu kami foto untuk
kenang”an.
Setiap jeram mempunyai nama yang unik, seperti: Jeram ngehe,
serius, jontor, kuku patah, under cut, pabeulit/
ruwet, asmara, gerbang, zigzag,
warok, marzuki, gigi, rollercoaster,
blender, panjang, terlena, cihuy, kerinduan, maskot dan harga diri. Jeram
tersebut dinamai karena ada peristiwa atau kejadian unik yang terjadi selama
pengarungan.
Jeram Ngehe adalah jeram yang paling nyebelin
karena sering banget perahu terbalik di jeram ini. Lain halnya dengan Jeram
kuku patah, dinamakan demikian karena ada seorang wanita yang pernah jatuh dan
kukunya patah. Wanita itu pun tidak henti-hentinya menangis sampai tiba di
jeram terakhir. Adalagi Jeram asmara, perahu yang berisi pasangan kekasih
pernah terbalik di jeram ini, kemudian setiap laki-laki berusaha mencari
pasangannya masing-masing. Bahkan ada jeram yang dinamakan dari nama Menteri
Pariwisata Pos dan Telekomunikasi pada Kabinet Reformasi, yaitu Bapak Marzuki
Usman. Di jeram ini, pak Marzuki pernah mencicipi segarnya sungai Cicatih.
Sekian untuk hari kedua ini. Waktu istirahat
dan kita pulang dlu ke Rumah Kang Wahyu, See
ya tomorrow.
Hari ke-3
ini kami menargetkan sungai nya adalah Sungai Cimandiri, setelah berdiskusi
panjang sesama crew dan Kang Wahyu, akhirnya Sungai Citarik lagi yang dijadikan
lokasi pengarungan, dengan pemantapan materi seperti dayungan Drag, Up-stream, Stroke-skipper,
Goaling, Berenang jeram, Water rescue, dan lempar rescue rope. Pagi hari kami dikejutkan
kabar duka, ada salah seorang warga yang meninggal dan Kang Wahyu beserta
keluarga pergi kediaman warga yang tertimpa kemalangan tersebut. Kami pun
bergegas melanjutkan ekspedisi, Pukul 09:21 WIB kami sudah selesai menyiapkan
peralatan, sambil menunggu Kang Wahyu yang melayat ke rumah warga.
Drag, Up-stream, Stroke-skipper,
Goaling kami kuasai lagi di awal
pengarungan ini, Pukul 12:41 WIB Kang Wahyu yang tidak bisa datang digantikan
oleh Kang Sapri, segera kami lakukan pengarungan. Jeram yang sebelumnya terasa
sulit, sudah menjadi lebih mudah oleh skipper” kita yakni Renaldo dan Vriky.
Pengarungan memakan waktu 3 jam. Di akhir pengarungan kami sempat berenang
jeram, water rescue dan lempar rescue rope. Kita bergegas pulang ke
Rumah Kang Wahyu, karena masih ada Student Camp yang harus kita hadiri untuk
pelantikan calon-calon keluarga Marsipala esok harinya.
Pukul 16:40
WIB sampai di rumah Kang Wahyu dan segera packing dan makan malam, biar ga
lapar di jalan hahahha. Seusai makan
malam kami berpamitan dengan Kang Wahyu dan Keluarga, Kang Sapri, terima kasih
untuk 3 hari ini, ekspedisi yang luar biasa dan sampai jumpa lagi. Pukul 17:00
WIB kami berangkat menuju pertigaan Ciawi dan Pukul 22:00 WIB kami sampai di
Untar.
Cukup
sekian cerita ekspedisi kali ini, mohon maaf kalau cerita ini jauh dari
kesempurnaan karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Dan selanjutnya kita akan
memasuki acara Student Camp. See
You!!! Marsipala tetap jaya!!! Dan Jaya!!! Jaya!!! Jaya!!!!!!!!!!!!!
Komentar
Posting Komentar