Halooooo marsian !!!
Nongol lagi nihh !!! kami mau bagi pengalaman kami nih yang baru dan
menyenangkan, apa coba tebakkkk …. YAPP
pada tanggal 27 februari kemarin MARSIPALA mengadakan acara MARSIPALA OPEN
FERRATA dan ini perdana loooh, MARSIPALA mengadakan kegiatan ini.
Simak yuk cerita yaaa
….
Bagi kalian yang gak
tau apa itu ferrata nih, kami kasih tau dehh …. Via Ferrata merupakan sistem
pemanjatan tebing dengan menggunakan lintasan besi yang telah dipasang dan
pengaman kabel baja sepanjang lintasan tebing. Nah udah kebayangkan gimana
bentuknya hahah..
Pada pukul 06.15 kami
berangkat dari UNTAR menuju Tebing Parang, Purwakarta, Jawa Barat unuk sekedar
informasi operator yang kami gunakan ialah SKYWALKER. Pada jam 10.30 kami
sampai di bascamp SKYWALKER dan para peserta dihimbau oleh panitia agar
berganti pakaian untuk melakukan pemanjatan. Sebelum pemanjatan dimulai para
peserta juga disarankan untuk memakan makan siang yang telah diberikan oleh
panitia. Pemanjatan dilakukan dengan 2 tim
hal tersebut dilakuan agar dapat mengawasi para peserta lebih efektif.
Selain kami rombongan MARSIPALA ada juga rombongan lainnya yang ikut serta
dalam pemanjatan hari itu.
Pemanjatan tebing
parang via ferrata kali ini termasuk kategori dengan tingkat kemiringan rendah,
sehingga semua orang dapat memanjat Tebing Parang setinggi 150 meter ini dan
merasakan sensasi ketinggian serta menikmati indahnya alam Purwakarta dari
ketinggian. Dan perlu kalian tahu nih guysss… Jalur pemanjatan tebing ini telah
diuji coba oleh anak-anak yang berumur 5 tahun hingga orang tua yang berumur 62
tahun. Udah kebayangkan kalo ini menyenangkan dan safety banget pastinya.
Kita balik nih ke cerita, Nah setiap
peserta pemanjatan akan menggunakan peralatan pemanjatan seperti seat
harness, helm, dan tali pengaman yang akan dikaitkan setiap lintasan besi.
Satu ronde dipandu oleh 2 orang pemandu yang berperan sebagai leader pemanjatan.
Sensasi petualangan akan dimulai ketika mulai menambah ketinggian nih guyss.
Seru kan.. setelah semua pemasangan alat selesai kami berjalan menuju tebing
parang, sekitar 10 menit kami sudah sampai di depan tebing, hati mulai menciuut
ketika melihat ketinggian tebing tersebut. sebelum melakuan pemanjatan kami di
beri penjelasan oleh operator tentang tebing parang dan cara penggunaan
alatnya.
Operator menjelaskan bahwa ketinggian
tebing parang mencapai 600 mdpl akan tetapi pemanjatan yang akan kami lakukan
tidak sampai puncak hanya mencapai 150 meter karena jalur pemanjatan yang belum
dibuka dan rencananya akan dibuka dalam waktu dekat selain itu SKYWALKER juga
akan menyediakan camping ceria di hutan Tebing Parang dengan ketinggian 300
mdpl.
Setelah semua penjelasan disampaikan dan
para peserta pemanjatan sudah mengerti pemanjatan dilakukan, satu demi satu
ya…. kaki menginjak tangga besi, pasang dua carabiner ke kawat baja, lalu naik
lagi ke tangga berikutnya, sampe ujung pengaman kawat baja, pindahkan karabiner
satu-satu ke kawat baja diatasnya, dan begitu seterusnya. Yang pada awalnya
hati menciut tiba tiba itu semua menghilang karna semakin tinggi kami naik, semakin indah
pemandangan sekitar wilayah Purwakarta, sehingga membuat kami ingin menaiki
tangga lagi…. lagi… lagi….dan lebih tinggi lagi…. Untuk mencapai ketinggian
yang paling tinggi dan menikmati semua keindahannya.
Waktu tempuh pendakian yang kami lakukan
sekitar 1,5 – 2 jam, akan tetapi seharusnya dapat selesai dalam waktu satu jam
saja, tau kan pasti hal itu kenapa terjadi !!!! Yappp bener banget semuanya
sibuk narsis dihampir di setiap spot yang bagus, semua berhenti untuk foto-foto
ria. Oh iaa perlu kalian tau juga nih bahwa dalam pemanjatan, kami dapat duduk dan beristirahat di goa-goa
kecil yang ada di jalur pemanjatan kami dapat memakan snack yang kami bawa
sambil menikmati pemandangan yang indah. Sementara menunggu tim 1 yang sedang
naik, tim 2 mencoba rock climbing yang ternyata lebih menantang dan diperlukan
keahlian khusus buat melakukannya.
Ada yang beda nih guys
antara naik dan turun, ketika naik kami menggunakan teknik Via ferrata maka
untuk turun kami menggunakan teknik Rappeling yaitu cara turun tebing
mengunakan tali dan mengandalkan gaya berat badan dan tolakan kaki ke dinding
tebing sebagai pendorong gerak turun. Ini pun ngga kalah seru hahha lebih asikk
… Untuk melakuan penurunan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit
/orangnya dari ketinggiannya.
Dan satu lagi nih
cerita yang menarik dalam acara MARSIPALA kali ini, dua orang peserta kami
melakuakan pemanjatan mencapai 300 meter yang belum dibuka hal tersebut karena
mereka salah memilih jalur hahahah, karena jalur tersebut belum sepenuhnya jadi
sehingga mereka berdua harus turun dari ketinggian 300 meter ke ketinggian 150
secara manual karena pada ketinggian tersebut belum tersedia alat turunnya..
tapi mereka berdua merupakan pemanjat pertama yang merasakan jalur dan
ketinggian via ferrata tersebut dikarnakan jalur tersebut belum dibuka dan
diresmikan HEBATTTKAN MEREKAAA KWKWK LUAMAYAN PERCOBAAN TANPA PENAMBAH BIAYA
Walaupun ada kejadian
yang tidak di terduga tapi semua peserta selamat tidak kurang sesuatu apapun
dan yang kami dapat ialah pengalan yang seru dan menantang… Setelah semua peserta selesai bersih
bersih dan berganti pakaian serta makan malam pukul 19.10 kami kembali ke
Jakarta dan sampa di UNTAR pukul 22.17 WIB. Dengan selamat dan bahagia HAHAHHA.
Ucapan terimakasih kami kepada pihak
Universitas Tarumanagara yang telah mendukung acara ini, dan juga kepada pihak
Super Adventure selaku sponsor utama dari acara ini. Serta kami ucapkan
terimakasih juga kepada Bapak Tigor .S. Simbarani dan Bapak Harianto yang telah
membatu terlaksananya acara ini serta pihak SKYWALKER dan pihak pihak yang
tidak dapat disebutkan namanya Terimakasihhhh Banyakk.
Komentar
Posting Komentar